aku lalu diam-diam memilihnya menjadi sebuah cerita yang sampai kapan akan terkenang.
Sabtu, 17 Maret 2018
DiSuatu Hari Nanti
aku lalu diam-diam memilihnya menjadi sebuah cerita yang sampai kapan akan terkenang.
Post
Bahkan Tuhan menyiapkan
hari dan waktu untuk kau tetap mencintainya tanpa umur
juga matahari sebagai fatamorgana tuk kau luputi cintanya
kau boleh berdoa tanpa melupakan dia
hari dan waktu untuk kau tetap mencintainya tanpa umur
juga matahari sebagai fatamorgana tuk kau luputi cintanya
kau boleh berdoa tanpa melupakan dia
What the Dog Saw
Di pertigaan hari kemarin banjir dimana-mana
Dimana-mana
buih-buih manusia penuh
Neraka
tidak lagi kosong
Penjara
jadi saksi
“
mereka tertawa kecil”
Senyum
simpul memikat dalam
Banjir
banjiri tanah
Hati
masih berlapang
Tanah
lapang tak berlapangan
“
mereka tertawa sedang”
Anak
– cucu manusia mulai gerogi
Anjing-anjing
tak sempat melolong
Anak-anak
cicak tak lagi mengusung tembok
Semut-semut
tak bertulang berpaling
“mereka
tertawa sinis”
Taman
kanak-kanakku roboh
Hati-hatiku
ikut roboh
Jantungku
copot
Tanahku
tak berbobot
“mereka
tertawa besar”
Dapat
makanan gratis
Rumah
darurat
Susu
beruang
Lalu
anjing bertanya
“untuk
apa anjing tertawa anjing”
Langganan:
Postingan (Atom)