Minggu, 31 Juli 2016

*MIMPI YANG TERJUAL*


Desau nafasku terdengar nyaring
Menghimpit los -los pasar berbau duniawi
Tangan kecilku berjabat erat pada kayu kering
Langkah kaki mungkilku seolah
Dua roda nafas yang sili berganti
Menebar haluan mengalahkan matahari

Tenagaku habis terkuras
Jalanan aspal terlalu keras
Menaruh keras pada pundak tak berdosaku
Sekuat tenaga aku bangkit
Bersimpul gerak mencumbu asap
Kadang pula kudekap abu jalanan

Langkah tertatihku harus dipercepat
Gerak bengis tenagaku harus menyudahi
Doronglah . . Dorong lah
Itu punca merdekaku
Mengarungi beban membeli mimpi
Ayah ibu ini lah aku anakmu

Lelah letih lunglai
Manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Mengejar mimpi yang terjual
Dan taukah

Aku melihat air menjadi rusak karena alam tertahan.
Jika  air mengalir menjadi jernih,
Jika tidak, ia akan keruh menggenang.
Lalu
Anak panah jika tidak di tinggalkan busur
Tak akan kena sasarannya

Dan
Jika matahari diorbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandangnya

Begitu juga aku
Mengasah nalar menguji semangat
Meraih mimpi pada ruas jalan tak bernama
Biarlah mimpiku terjual hari ini
Karena masih ada besok untuk aku
Menari bersama semanagt
 Hinggah pada senja berikutnya kan kubeli kembali mimpi yang terjual *

Sandakan  181015

BIARLAH *



apalagi yang hendak kukejar
bila sang mentari kini telah kehilangan cahayanya
berharap kan ada pelangi
saat rintik hujan mengakhiri waktu
senyap ini telah menguburku.
biarkan aku tetap tenggelam
menikmati semilir angin ketabahan
biarkan aku tetap bertahan
walau duri tajam ini
harus menghempasku ke dalam  ketiadaan


(Sabah 010215)

AKU DALAM SAJAK *




Di ketinggian langit malam
aku berusaha menganggap
semuanya takada
Pemandangan tinggi malam
yang terang,
lanskap
belakang rumahku tertimpa
cahaya dini hari,
aku duduk dipesisir tingkap menjuntai semilir jejak angin
.....

Adakah yang lebih panjang
dari malam yang penuh
masalah?
Adakah semangat di
kesepian yang jingga?

Suatu hari pernahku
sebut dalam diriku
keinginan, kebesaran,
kejayaan, kebanggaan.

Dan kuukir dalam
hari-hari ini
kerja dan
tidur yang sebentar.
Lebih dari cukup bukan?

Jika matahari dan
bulan tak pernah tidur
namun masih tetap menyinari

kusyukuri malam-malam
panjang ini

Malam-malam perayaan
dimana malaikat dan bidadari
menari, menabur terang,
sukacita kemenangan.

Aku menang bukan karena
mengungguli seseorang,
Melainkan
aku menang
karena tak mau menye-
rah pada kekalahan.

Aku hidup bukan
karena takada kematian,
aku hidup karena
Kebijaksanaanku yang menjadikan
aku seorang yang lebih bijak menilai dan berpikir
Syukuri segala yang ada padaMu! 

(Sabah-Malaysia)

ANGEL *



Aku insan lemah
Tak berdaya disebalik Sebab dosa
Melarut pada estetika beban raya
Terjunggal atas godaan birahi setan

Aku insan hina
Terbelenggu nista dalam alam sadar tak sadar
Tercerai berai dalam tunggakan sumpah serapah
Murka kemunafikan menguasai batinku

Wahai semestaku
Reban lelah mengusik peradu bait tiraiku
Segumpal abu hanyalah aku
Secarik kertas tertindih kulit ianya masih aku

Suci cinta ini kuukir tulus di altar
Bergemah lavender memanggil sekawanan dayang surga

Datanglah meraka
Menjuntai butir nafasku
Bibirku mengetab kala bijimata
Tak mampu mengelak indah pandang memandang makhlukmu kini

izinkan aku
Insan tak bersayap ini merasakan surga yang telah lama kubisik dalam kapernaun tuamu

ADALAH BENAR MERINDUKANMU AYAH !




Sepasang langit  beredar jauh
Sekeping awanpun berlalu sengit
Menunda senja berpaling pulang,
Adalah rindu yang terapung lama
Di bahumu, ketika ku uraikan cerita ini. 
Untuk Mu Ayah !

Lama aku terdiam dalam isak suara tangis , 
mulutku terbungkam diantara jarak rindu yang terlentang,
Aku padamu, engkau  ayah adalah pelangi sehabis hujan . 
Yang tak pernah gagal mewarnai hidupku.
Aku anakmu !

Lama sudah rasa hilang ini terbenam bersama mentari .
Masih aku junjung kisah ini. Ayah !
Kamu sosok yang sulit kujangkau diantara miliaran orang yang ku jumpai dan kukenali .
Anjungan tanganmu mengimbasku  kecakrawala, 


Meskipun orang kata kita adalah fana dan waktu adalah abadi !
Namun tak gentar aku meluapkan rindu yang sekian lama menyiksa jurai hatiku. 
Sekalipun tangis -tawa akan pulang , malam akan berlalu Dan senja akan beralih, 
aku tetap mengoyak lembar bisuku, akan kujadikan cerita malam ini penuh kerinduan .

Seperti bolamataku yang  merindui jejakmu.
memangku beban emas dari besi kayu, 
larut bersama langkah di seling bayang tanpa melodi .
Keriput elok terlukis kentara ,
Pikirku kekar badanmu  yang dulu menopangku menghitung bintang,
Kini pudar ditutup serambi tulang disamping kiri-kanan.
 Bahumu telah lama murung ! Aku menerka hari ini .

Butir air mukamu masih tersedup rapi, 
Pada layaran bingkai dua puluh dua tahun lamanya.
Begitu juga deru pokok kelapa melambai nyiur dipersimpangan tanah kering, waktu itu .
Musim berlalu, waktu berputar
Masih juga aku jumpai jalan itu menyerupai lengkungan surga dan neraka .

Dulu katamu !
Jangan dengar orang kata apa pada bapakmu nak !
Lihatlah pokok kelapa ini,
Buahnya jatuh terkadang jauh dari pohonnya ! "

Aku terpinga -pinga, mendesah kobaran katamu,
 Pikirku candamu adalah kebiasaan tanpa arti .
Namun seiring berjalanya waktu, hinggah matahari masih setia pada petang.
 Dan tanah masih kuat menangkis hujan membasahi ingatanku seketika dini .

Aku bersetujuh bahwa adalah benar, aku kehilanagn secuit makna pada tuturmu .
Aku lena bersama manisnya tawa yang pikirku adalah bahagia abadi ,
Tanpa tersadar bahawa aku lupa menabung emas dan permata dari syair yang kita lalui bersama di sepanjang perjalan aspal dan potongan jalan tapak beroman berputrimalu tinggi .

Sungguh aku merindui banyak hal tentangmu Ayah .

Karena sejauh apapun raga kita terpisah, namun bagiku ayah adalah bapa. Yang tetap sama dan tetap satu dalam hati ini .
Tanpa cintamu ayah , aku bukan aku yang saat ini berdiri dua kaki tanpa mempelawa jemarimu .

Aku merindukanmu ayah !
"Kau sosok yang menginspirasi"


TEMAN *

Dalam kalbu kelana
Aku rindu syair yang kala itu tergenang arusmu
Pada tiap -tiap tengah malam
Yang kau suguhkan lewat kata bernyawamu

Lewat angin tawamu

 
Dalam bayang nasehatmu di kala berirama
Ceritakan sederhananya jadi jiwa sejati
Tanpa berangan terlalu jauh
Tanpa bermimpi terlalu tinggi
Yang jelas nya jadilah pribadimu
Siap tersenyum
Sedia tertawa
Tanpa mengeluh berat beban Pada pundak sementara 

seperti pelangi yang hanya sekedar tampil lalu tak abadi.

Hilang kian menyusuri jejak hujan
Begitu caramu mengajari hal kecil
Pada insan yang membutuhkan
Tapi entahlah kini senjapun berpaling
Awan biru berubah jadi gelap
Menyisahkan putih bersih pada kertas tuaku 


Kau lenyap seketika bagai bayang yang tak bertanda
Aku menaruh tanya sepanjang itu
Dimana pesan singkat kala pagi
Masih kah ada semangat pagi berirama di pendopomu


Lalu mengapa sapa menyapa itu seakan di hantui misteri
Hilangmu kembali mengepung tintaku
Mengambil masa berhenti untuk merenungi
Akan destinasi fikirku nyata adanya
Ataukah hanya sekedar menyimpan iba atas dasar khawatir.


Aaahh teman
Semakin jauh dirimu di pelataran.


Kian harapku semoga segala yang baik
Sejalan bersama langkahmu 

Dan segenap kebaikan menyertai segala persoalanmu

MencintaiMu dalam diam adalah sejarah kisahku yang paling mustahil untuk kusingkirkan!


Tentang kamu ... :)

Tak perlu aku merangkai kata-kata indah untuk melakar namamu, krena namamu hanyalah jembatan menuju kerinduan, dan aku bersalah jika menuangkan namamu di sini.
Dan aku lebih berdosa, jika membohongi diriku sendiri apabila ada aku diantara bulir-bilir rindu itu !
aku menulis ini dengan rindu, yang tak mampu di baca oleh perasaan dan yang tak bisa diterjemahkan dengan lidah.

Aku mengenal dirimu dengan izin Tuhan dan dunia. Tapi tidak dengan sesuatu yang sering menjadi perbincanganku dengan Tuhan diluar pengetahuanmu.
Cinta adalah mata dan hati yang menjadikannya matahati.
aku jatuh cinta pada pertemuan singkat itu. Bermula dari dermaga yang keliru dan lautan yang tak merestui. Disitu gejolak mata tak sanggup berdusta, diatas lautan yang lentur kau ombang-ambingkan permulaan yang adalah sejarah. Lalu kitapun menjadi sepasang sahabat dengan kekeliruan ombak terhadap kapal layar.

Karena waktu pasti berlalu meninggalkan cerita, maka cerita kita kutitip pada karang jahanam di tanah Timur. Kita bergegas rapi bersama Perahu layar, Kau menopangku sedekimian indah. Perkenalan spontan mematerai kita. Dan mereka yang beserta kita adalah saksi tanpa kebenaran. Mengapa ? Karena kita melawan perbedaan yang mungkin menjadikan kau-aku dan mereka menjadi renggang. Aku sadar kecerobohan tulenku. Aku akui kejujuran yang tak membenarkanku. Aku keliru diantara cinta-mencintai- dan dicintai.

Lalu perlahan, kau menggandeng tanganku, berjalan sejajar disampingku, tertawa lepas dihadapku. Kau pelengkap kala itu.
Bersama berlalunya senja, kau memorikan sebuah awal dengan tatap dan senyummu. Tuhan jika yang boleh aku minta, izinkan dya berada lebih lama bersamaku. Itu sepenggal kalimat yang kirim untuk Tuhan diantara kita dan deru ombak dilautan lepas.

Kau dan aku menjadi kita. Kebahagiaan sempurna yang dijanjikan diam dan malam. Kita adalah dua bintang yang bersinar tanpa bintang yang lain. Kita adalah Ombak yang teduh dari keganjilan ombak yang lain. Kita adalah satu diantara beribu-ribu mata, yang terdalam dari kedalamam laut dan yang luas diantara langit dan lautan. itulah kita dalam dua hati namun satu cinta.

Kau janjikan bintang yang redup dan malam yang kesepian dengan genggaman tanganmu. Kau istirahatkan aku disampingmu dalam tenang. Dan ketika aku terbangun, dunia seolah berubah dan kau adalah satu-sattunya yang masih berada dekatku. Cinta tak mampu ditukar dengan kopi yang kau teguk dengan senyummu. tidak juga lemah seperti PopMie yang siap saji. cinta itu kuat, sekuat Dollar Australia yang tak mampu kau lukisakan diatasnya,tidak juga kau remuk-remukan kertasnya. Cinta itu murni semurni warna 5 dollar Australia. Aku ingat persis !

Hinggah, hujan kecilpun berlayar menyertai aku. Kali ini aku kembali berbisik pada Tuhanku lewat sebuah perantaraan.

Tuhan ..
Jika dya Milikku, maka jaga dya dan kembalikan dya jika sudah tiba masanya. Namun, apabila bukan tercipta untukku maka biarkanlah dya terlepas dipertengahannya. amin
Dan waktupun berlalu, sebuah perpisahan terkadang memberikan sebuah jalan yang lebih baik sebelumnya. dan itu nyata. Dan kebodohanku adalah tidak bertanya banyak tentangmu. Tapi entahlah seperti apa Tuhan menciptakan hatiku ini. aku tak sanggup berdusta. jika cinta diberikan Tuhan maka aku percaya Tuhan akan memeriksa hati kita masing-masing.

seiring berjalannya waktu , bertambahnya hari dan genapnya bulan, menjadikan benih cinta ini sulit pudar diantara semak-semak asmara kita. pernah berulang kali kita saling membelakangi oleh persoalan sepeleh dan perbedaan pendapat. Namun kau tau !
aku dan kamu masih tetap hidup dalam satu kisah yang sama.

Hinggah suatu hari. .
sebuah rahasia yang sulit kau jujurkan itu, nyata didepan mataku. Kau tau berapa dalam api membakar hatiku? berapa banyak iblis memporak-porandakan perasaanku?. Aku ingin mati tapi tidak dengan membawa serta kisah kita. Dan aku juga ingin hidup tapi tanpa kamu lagi. Aku keliru disini. Cukup ! itu yang terakhir kutegaskan dihadapanMu . ..

Malam berlalu dengan pelukan perpisahan kita, aku seolah-olah seperti orang bodoh yang baru terlahir. tapi entah dari mana dan kemana. Aku kehilangan arah.
Bahkan untuk melalui penerbangan yang kubayangkan setia disampingmu adalah sirna. Dusta. Dan membara bagai arang yang menyulap kayu. rapuh !
iya benar .. aku rapuh hari itu, tepatnya dalam doaku aku berharap agar aku tidak lagi melihatmu.
Tapi sayang .. entah kekuatan apa yang mengekang ingatanku, meluluhkan kerasnya hatiku dan mencairkan kebekuan amarahku.

Hinggah pagi itu, dibawah langit yang biru dan bisingnya kota pahlawan, kau nyatakan maafmu dalam peluk dan sebuah kecupan terakhir. Dan saat itu, pintaku pada Tuhan.
"sertai dya selalu, Seperti apa kehendakmu. Aku akan tetap bersyukur. Jaga dya Tuhan"
Aku mampu merasakan hatimu hinggah mampu mengerti setiap helaian nafasMu. Namun aku sanggup merelakan segalanya diakhir cerita ini. Di Surabaya kita melepas pandangan yang tak mampu dilakukan oleh tangan untuk waktu yang tak bisa kita takdirkan.

"Lalu kuputuskan untuk mencintaimu dalam diam ....."

Because .....
"I love you more than any word can say. I love you more than every action I take. I’ll be right here loving you till the end"
________________

(Jogja 010716)

Rabu, 20 Juli 2016

"Bagaikan Pelangi Di Balik Awan Hitam "




Bagaikan Pelang Dibalik Awan Hitam 

Sedikit aku kisahkan tentang rasa ku yang tak pernah di rasakan.
Aku hanya Lelaki biasa! yang mungkin dimata mu hanya sekedar ciptaan biasa atau kah hanya Makluk kerdil yang tak memiliki arti nya . Tapi jika boleh jujur , aku adalah pelangi yang tersaring di awan gelap !
aku adalah Pelangi Di balik Awan Hitam ...
Tau kah Engkau kekasih . sudah terlalu lama aku bersembunyi di balik awan Hitam, hanya sekedar untuk melihat keadaan mu di bumi, atau bahkan aku hanya sekedar memastikaan kabar mu dari awan Hitam ku .
kelak di suatu hari , engkau akan mengerti alasan ku.
Aku mengaggumi mu ,aku juga lebih menyayangi Mu , apalagi mencintaimu . Jangan tanyakan soalan itu pada ku , karena aku percaya engkau tau jawaban nya .
Tapi sejauh ini aku masih menjadi yang terbelakang untuk satu rasa mu . sulit aku artikan kisah ini . mungkin cara ku salah atau memang pengorbanan dan perjuangan ku tak berakar di hati mu ?
berbicara tentang cinta , iya cinta butuh pengorbanan ! dan aku adalah termasuk lelaki Tolol yang tengah korbankan jiwa dan raga ku untuk mu .Entah Sadarkah dirimu atau tidak . Dan sepertinya jarak hatiku ke hatimu lebih dekat dari jarak hatimu ke hatiku .
Tapi aku tak goyah mengejar mu . mendapati rasa mu yang sesungguh nya . Jarak bukan penghalang , karena mencintaimu adlah menerima jarak sebagai ujian utama , menjaga mu adalah prifasiku di hadapan Tuhan kita.

Hidup ku adalah tentang kamu . semua yang yang singgah di kabut pikiran adalah tentang kamu . Bahkan pernah di suatu hari aku Mabuk kepayan di tengah kota kecil , tanpa tesadar aku rebah di taman yang tak ku kenali , ini diluar batas kesadran sebagai manusia normal . Namun aku masih mengingat jelas apa yang tengah aku lewati di masa-masa itu . Dan kenyataan nya adalah aku mengimpikan kehadiran lewat sebuah Tulisan ku , aku memang terbuku dalam waktu yang lama akan khayal ku yang konyol .
Aku mencintai mu seperti api " pahamilah ! menjalar mengikuti nadi , meliuk ke setiap lekuk ragawi,menyentuh yang paling inti dan semakin tidak terkendali . Demikian lah kataku .

Hinggah hari itu , aku bertemu teman ku . kami tidak saling mengenali . Akan tetapi lewat bantuan teman karib ku , kami akhir nya di perkenalkan dan terciptalah persahabatan di antara kami .
tanpa panjang cerita, aku mencoba mengungkapkan khayalku beberapa waktu lalu pada sahabat ku . Dan ternyata Ia memahami betul isi hati ku . hinggah di akhir pertemuan aku berharap agar kelak cerita ku ini ditulis , agar kelak Dya yang membaca ini juga mampu merasakan perih nya hati ku , sebagai kekasih di balik awan hitam .

Meski demikian , aku tetap berbangga dengan cinta ku , kendatinya aku masih bisa setia menyimpan rasa seutuhnya untuk mu . yang cantik memang terbentang di depan mata , namun yang terindah itu tidak kurang dari satu. Dan aku memilih kamu sebagai yang pertama dan terahir . hinggah suatu hari nanti Engkau akan menyadari , mana diantara yang mengagumimu dan yang mana di antara yang menerima mu seutuhnya .Dan jika sudah sampai masanya , maka berbalik lah pulang . Karena aku dan perasaan ku takan pernah tertutup , seperti kisah yang saat ini ku tulis . akan hidup dan dikenang sepanjang hayat .

Kusemogakan sekali lagi . aku mencintaimu dengan cara ku , dengan rasa dan asah ku serta kurang dan lebih ku .
aku menunggu mu di sini , di bawah pelangi awan hitam .karena aku adalah pelangi dalam hatimu yang gelap . mencintaimu butuh waktu !

ABA-DO-GUN *

Selasa, 19 Juli 2016

SEBAB PEREMPUAN LAMAHOLOT DILAHIRKAN TIDAK UNTUK MERANTAU

WEEKLYLINE.NET_Di sini. Di perantauan bukan mimpi kami. Menjadi pekerja perempuan di perantauan sesungguhnya, bukan mimpi kami sebagai perempuan Lamaholot
Kami di sini (baca: perantauan) karena tuntutan yang mengharuskan kami ada. Tuntutan yang mengiakan kami memilih meninggalkan sebagian dari yang kami punya.
Sesama kita memang berpijak pada satu bumi tapi roda kehidupan ini milik masing masing kita , kadang kala kita di atas sambil menertawakan mereka yang di bawah kita dan kadang pula kita menjadi yang terbawa lalu menyesali nya. Itulah hidup !

Tetapi tiada jalan yang lebih mudah selain mencoba untuk menyelesaikan perjalanan selanjutnya. Sebagai kaum perempuan yang selalu di urutkan pada kedua setelah lelaki bukan selalu benar demikian karena kita punya peran yang lebih tangguh dari laki-laki. Berikut kisah perempuan Lamaholot dalam peran nya sebagai tulang punggung keluarga.
Perempuan Lamaholot tergolong perempuan yang kuat, penyabar dan pekerja keras. Demikan juga dengan Kewa (bukan nama sebenarnya) salah satu perempuan Lamaholot ini. Perjuangannya mempertahnakan pendidikan empat orang anaknya di tengah kehancuran rumah tangganya. Perempuan Lamaholot ini tahan banting dengan setiap persoalan hidup yang begitu panjang. Dari persoalan ekonomi sebagai seorang ibu sekaligus ayah menafkahi empat orang anak sekaligus, menyiapkan setiap tuntutan adat istiadat tepat pada waktunya dan tidak bisa tertunda meskipun harus berhutang. Ditambah lagi dengan persoalan keluarga yang menghampiri , tapi selalu menjawab semuanya akan baik baik saja. Inilah contoh sekelumit kisah perempuan Lamaholot.
·
Tidak hanya itu saja beban akan tanggung jawab akan hutang dan pendidikan anak -anaknya membuat tangguhnya perempuan Lamaholot ini sejenak berpikir untuk mencari jalan meringankan sedikit beban berat di pundaknya .
Maka jalan akhirnya adalah menyeberangi lautan menyisahkan duka demi sesuap nasi dan bayaran masa depan akan buah hatinya. Merantau adalah jalan awal memulakan sebuah Perjuangan melalui tangis dan pelukan ciuman terakhir .
perjuangan untuk mencapai impian atau cita-cita, masih di perhadapkan dengan berbagai kondisi dan konstruksi budaya yang memperlihatkan sisi-sisi kontroversialnya terutama terhadap berbagai persoalan yang membelenggu perempuan lamaholot.

Konstruksi budaya lamaholot, perempuan dalam kapasitasnya sebagai anggota masyarakat yang sebenarnya memiliki kedudukan yang sama dengan kelompok manusia yang lain yakni kaum laki-laki. Bagi orang Lamaholot Perempuan dapat di golongkan dalam kelompok kelas dua.
Berbicara tentang perjuangan bagi segenap Perempuan lamaholot barangkali bukanlah hal yang luar biasa, juga bukan merupakan sebuah tanggungjawab, atau juga bukan merupakan hak,tapi perjuangan itu lebih cendrung bukan menjadi milik seorang perempuan tetapi lebih pada representasi dari julukan untuk kaum adam adalam mempertahankan hidup dan keturunanya untuk mengisi bumi Solor Watan Lema itu.

Catatan ini tidak untuk membangun konstruksi baru terhadap perempuan Lamaholot, tetapi paling tidak dalam skala prioritas pembangunan Perempuan mesti dilibatkan agar tidak lagi mencari jalan untuk merantau dinegeri orang.
Sebab perempuan Lamaholot dilahrikan tidak untuk merantau. Salam dari perempuan lamaholot di Sabah Malaysia.
Fani Stefani